Soppeng – Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Barru melaksanakan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan English for Tourism berbasis E-Learning kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Desa Wisata Bulu’e, Kabupaten Soppeng. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan bahasa Inggris anggota Pokdarwis dalam rangka mendukung pengembangan sektor pariwisata lokal.
Pelatihan yang berlangsung selama enam bulan, mulai Juli hingga Desember 2024, merupakan bagian dari program pendanaan Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) melalui Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat. Sebanyak 17 peserta berpartisipasi dalam kegiatan yang dirancang dengan lima tahap: sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan, dan evaluasi.
Ketua pelaksana, Wahyuddin Rauf, S.Pd., M.Pd., yang juga menjabat Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, memimpin pelatihan bersama dua dosen pendamping, Dr. Afif Zuhdy Idham, M.Pd., dan Ade Chandra, S.Pd., M.Pd., serta dua mahasiswa dari program studi yang sama.
Dalam sambutannya, Wahyuddin Rauf menegaskan pentingnya penguasaan bahasa Inggris di sektor pariwisata.
“Kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing Desa Wisata Bulu’e sebagai destinasi wisata unggulan. Kami berharap pelatihan ini menjadi langkah awal untuk meningkatkan profesionalisme Pokdarwis,” jelasnya.
Pelatihan menggunakan metode blended learning dengan kombinasi e-learning melalui Learning Management System (LMS) dan praktik langsung. Materi yang diajarkan mencakup keterampilan praktis, seperti menyambut wisatawan, menjelaskan objek wisata, serta menjawab pertanyaan wisatawan asing.
Ketua Pokdarwis Desa Bulu’e menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini.
“Pelatihan ini sangat membantu kami lebih percaya diri dalam berinteraksi dengan wisatawan asing. Semoga ke depannya kami bisa terus berkolaborasi untuk meningkatkan kemampuan ini,” ungkapnya.
Program ini menunjukkan komitmen Universitas Muhammadiyah Barru dalam mendukung pemberdayaan masyarakat dan pengembangan desa wisata. Keberhasilan pelatihan di Desa Wisata Bulu’e diharapkan dapat direplikasi di destinasi wisata lainnya di Sulawesi Selatan guna meningkatkan kualitas layanan pariwisata berbasis komunitas lokal.
- TERASINDONEWS
Discussion about this post