MAKASSAR, TERASINDONEWS – Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), Muh. Zulhamdi Suhafid, melayangkan tuntutan keras kepada pihak rektorat agar segera mengembalikan anggaran lembaga kemahasiswaan yang terpotong akibat kebijakan efisiensi anggaran sejak awal tahun 2025. Tuntutan tersebut disampaikan dalam aksi demonstrasi yang digelar pada Kamis (24/4/2025) di depan Gedung Rektorat UINAM.
Dalam orasinya, Zulhamdi menegaskan bahwa pemangkasan anggaran hingga menyentuh angka nol rupiah telah melumpuhkan seluruh kegiatan kelembagaan mahasiswa.
> “Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan sejak awal tahun telah melumpuhkan kegiatan lembaga kemahasiswaan. Kami menuntut agar anggaran yang dipotong hingga 0 rupiah tersebut dikembalikan sepenuhnya,” tegasnya di hadapan ratusan mahasiswa yang turut serta dalam aksi.
Ia juga menyoroti dampak serius dari kebijakan tersebut terhadap program-program pengembangan minat bakat, kegiatan pengabdian masyarakat, dan agenda keilmuan mahasiswa yang terpaksa dibatalkan atau dikurangi skalanya.
“Efisiensi boleh saja, tetapi tidak boleh mengorbankan kualitas pendidikan dan mengorbankan ruang-ruang kreativitas mahasiswa yang justru menjadi nilai tambah lulusan universitas,” tambahnya.
Dalam audiensi dengan pihak rektorat, PRESMA UINAM menuntut transparansi anggaran dan mengecam ketidaktepatan kebijakan yang dianggap bertentangan dengan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Agama No. 12 Tahun 2025. Dalam surat edaran tersebut tidak disebutkan secara eksplisit bahwa anggaran lembaga kemahasiswaan masuk dalam objek efisiensi
“Tidak ada satu pun poin dalam SE Sekjen Kemenag No.12 Tahun 2025 yang menyebutkan pemotongan anggaran lembaga kemahasiswaan. Ini adalah bentuk kebijakan yang tidak tepat sasaran dan perlu diluruskan,” tegas Zulhamdi.
Discussion about this post