TERASINDONEWS.COM –
Masyarakat Dusun Kading, Desa Paccekke, Kecamatan Soppeng Riaja, Kabupaten Barru kembali menggelar tradisi Mappdendang dan Mattojang pada Senin, 15 September 2025, sebagai bentuk ok rasa syukur atas hasil panen yang melimpah.
Kegiatan ini merupakan bagian dari warisan budaya lokal yang digelar secara turun-temurun setiap tiga tahun sekali.
Tradisi Mattojang digelar seusai panen sebagai bentuk penghormatan kepada Dewi Padi (Sangiang Serri) serta permohonan doa untuk keberkahan panen di masa mendatang.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang penguatan nilai-nilai kebersamaan antarwarga.
Pada kesempatan itu, selain Mappadendang juga dilaksanakan Mattojang sebagai bagian dari upacara adat tersebut
Pekan lalu Mattojang Paccekke digelar di Lapangan Pacceke diman ayunan raksasa yang terbuat dari dua batang pohon kapuk tinggi, dengan tali ayunan yang biasanya terbuat dari rotan. Namun, masyarakat Desa Paccekke secara khusus menggunakan kulit kerbau sebagai tali ayunan utama, karena dianggap memiliki kekuatan dan daya tahan yang jauh lebih baik.
Kepala Desa Paccekke, Muhammad Dahlan, S.Sos., M.Si, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bentuk pelestarian budaya lokal yang tak ternilai harganya.
“Tradisi ini bukan hanya ajang hiburan, tapi juga bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan rezeki melalui panen yang melimpah. Ini warisan leluhur yang harus terus kita jaga,” ujarnya.
Acara ini turut dihadiri oleh Camat Soppeng Riaja, Hidayatuddin, S.IP., M.H., serta para tokoh masyarakat dan ratusan warga dari berbagai dusun, termasuk Dusun Kading, yang menjadi pusat pelaksanaan Mattojang tahun ini.
Masyarakat tampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan yang juga disertai dengan pertunjukan kesenian daerah, seperti Mappadendang—ritual menumbuk padi secara berirama yang diiringi tarian dan nyanyian khas Bugis sebagai wujud rasa syukur.
Kegiatan budaya ini menjadi simbol kuat bahwa meski zaman terus berkembang, masyarakat Paccekke tetap menjunjung tinggi nilai-nilai adat dan spiritual yang diwariskan leluhur.
Discussion about this post