TERASINDONEWS BARRU – Kunjungan penting dari PUM Netherlands Senior Experts pada Jumat, 26 Juni 2025. menjadi langkah awal jajaki kerja sama strategis untuk mendorong pengembangan sektor pariwisata berbasis pemberdayaan masyarakat dan pendampingan teknis.
PUM (Program Uitzending Managers) adalah organisasi nirlaba asal Belanda siap mengirimkan tenaga ahli sukarelawan untuk memberikan dukungan teknis dan konsultasi profesional secara gratis, terutama bagi pelaku usaha kecil dan menengah di negara berkembang, termasuk Indonesia.
Pertemuan yang berlangsung di Cafe and Resto Arum Pala ini dihadiri oleh perwakilan PUM Belanda, Eric, bersama Koordinator Wilayah Sulawesi Selatan, Stevi. Dari pihak Kabupaten Barru, hadir Sekretaris Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora), Muhammad Nasir, Plt Kepala Bidang Pariwisata Giska, serta para kepala desa dan pengelola unit wisata lokal seperti dari Desa Nepo. Pertemuan ini juga difasilitasi oleh Dr. Dirk Sandarupa, M. Hum., MCE salah satu akademisi Universitas Hasanuddin sekaligus pemilik Resto Arum Pala.
Diskusi berlangsung dalam suasana hangat dan terbuka. Fokus pembicaraan mencakup penguatan peran masyarakat dalam pengelolaan destinasi wisata desa, peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan, serta penyusunan rencana kerja jangka pendek dan menengah untuk memperkuat daya saing sektor pariwisata Barru.
PUM juga memberikan perhatian khusus terhadap tantangan yang dihadapi pengelola wisata lokal, seperti keterbatasan fasilitas, kurangnya promosi, dan minimnya akses pelatihan profesional. Kolaborasi ini diharapkan menjadi jalan keluar melalui transfer pengetahuan dan pendampingan teknis oleh para ahli PUM.
Sebagai bagian dari agenda kunjungan, tim PUM bersama perwakilan daerah mengunjungi sejumlah destinasi unggulan, antara lain Desa Wisata Nepo, kawasan Lasonrai, dan Pulau Dutungen. Di lokasi-lokasi ini, mereka berdialog langsung dengan masyarakat dan pengelola untuk menggali potensi serta memahami hambatan yang ada di lapangan.
Kegiatan yang berlangsung pada akhir Juni 2025 ini menjadi momentum penting untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata lokal pasca-pandemi, dengan pendekatan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Dukungan dari mitra internasional seperti PUM diharapkan mempercepat transformasi pariwisata Kabupaten Barru menjadi lebih kompetitif di tingkat regional maupun nasional.
Rencana tindak lanjut telah mulai dirumuskan, mencakup pelatihan-pelatihan teknis untuk pengelola wisata desa, pengembangan konsep destinasi unggulan berbasis komunitas, hingga penataan tata kelola wisata yang lebih profesional. PUM sendiri akan menugaskan para ahli di bidang pariwisata dan manajemen untuk melakukan pendampingan selama beberapa bulan ke depan.
Dengan adanya sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, akademisi, dan mitra internasional, Kabupaten Barru optimis sektor pariwisata akan menjadi motor penggerak ekonomi lokal yang berkelanjutan dan berdampak luas bagi kesejahteraan warga.
Discussion about this post