Barru, TERASINDONEWS – Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barru, Ir. Ahmad, M.M, secara resmi membuka Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Berbasis Kompetensi Smart Farming, yang diselenggarakan di Kantor Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Mallusetasi, Senin (15/9/2025).
Pelatihan ini merupakan program kolaboratif antara Pemerintah Kabupaten Barru dan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Pangkep, yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi masyarakat dalam bidang pertanian berbasis teknologi atau smart farming.
Pembukaan ditandai dengan pemasangan seragam pelatihan kepada peserta, sebagai simbol dimulainya kegiatan secara resmi.
Kegiatan ini diikuti oleh 16 peserta dari desa dan kelurahan se-Kecamatan Mallusetasi. Hadir pula sejumlah pejabat penting, antara lain: Ir. Ahmad, M.M – Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barru M.A. Habibi Kadir, S.T., M.M – Plt. Kepala BPVP Pangkep, Munahar, S.T – Subkoordinator Pemberdayaan, Hj. Fauziah, S.P – Sekretaris Dinas Pertanian Barru, Burhan, S.ST Koordinator BPP Mallusetasi dan Penyuluh Pertanian Desa Nepo
Pelatihan diselenggarakan di Kantor BPP Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.
Kegiatan resmi dibuka pada Senin, 15 September 2025, oleh Kadis Pertanian Kan.Barru Ir.Ahmad,M.M direncanakan berlangsung selama 25 hari kerja ke depan.
Ir. Ahmad menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Barru dalam mentransformasi sektor pertanian menjadi lebih modern, produktif, dan berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Ir. Ahmad berharap para peserta tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dan mampu menjadi agen perubahan di desa masing-masing.
“Ini adalah peluang besar bagi peserta untuk meningkatkan kompetensi, khususnya dalam pemanfaatan teknologi smart farming yang menjadi kebutuhan di era sekarang,” ujar Ahmad.
Dengan adanya pelatihan ini, Kabupaten Barru menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kapasitas SDM pertanian, memperkuat ketahanan pangan, serta mendorong percepatan pertanian digital yang tangguh dan berdaya saing.
Menurut Plt. Kepala BPVP Pangkep, M.A. Habibi Kadir, pelatihan ini merupakan jawaban atas tantangan pertanian modern yang menuntut penguasaan teknologi digital dan pendekatan berbasis kompetensi.
Pelatihan berlangsung menggunakan metode tatap muka, daring, dan praktik lapangan langsung. Para peserta akan diberikan materi komprehensif oleh instruktur dari BPVP, termasuk sesi interaktif untuk diskusi dan tanya jawab. Peserta yang lulus akan memperoleh sertifikat resmi dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi).
Instruktur pelatihan, Munahar, S.T, menjelaskan bahwa peserta akan didampingi penuh selama proses pelatihan. Ia mendorong peserta untuk aktif berdiskusi agar ilmu yang diperoleh dapat langsung diterapkan di lapangan.(HRD)
Discussion about this post