BARRU, TERASINDONEWS.COM —
Forum Kajian Mahasiswa Islam (Forkami) bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sukses menggelar pelatihan kewirausahaan bertema “Membentuk Kader Pemimpin Berjiwa Wirausaha: Kreatif, Mandiri dan Berdaya Saing” pada Sabtu (20/09), bertempat di kawasan wisata edukatif Bujug Mattimboe, Desa Nepo, Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru.
Kegiatan ini menghadirkan empat narasumber inspiratif dari berbagai latar belakang, dengan tujuan membentuk jiwa kepemimpinan dan semangat wirausaha di kalangan pemuda.
Moderator kegiatan Rasyid Ridha, yang juga Finalis Pemuda Pelopor, menyampaikan pentingnya keberanian dalam berwirausaha sebagai salah satu karakter utama pemuda masa kini
“Organisasi bisa menjadi wadah untuk membawa pemuda 1x lebih baik melalui pengalaman dan visi, seperti yang saya rasakan ketika mengikuti ajang Pemuda Pelopor,” ungkapnya.
Ia berharap pelatihan sentra Kewirausaan dirangkain LKP Forkami ini tak hanya menjadi kegiatan seremonial, tetapi menjadi titik awal lahirnya kader-kader pemimpin muda yang kreatif, mandiri, dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
Narasumber pertama, Ketua Komisi II DPRD Barru, Syamsu Rijal, memberikan apresiasi tinggi kepada Forkami dan Kepala Desa Nepo atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Ekosistem kewirausahaan harus dibangun melalui sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pemuda,” tegasnya.
Mengutip Bung Karno, ia menambahkan, “Berikan saya 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia,” sebagai semangat yang harus terus ditanamkan dalam jiwa generasi muda.
Sementara itu, Sulfarid Saleh, aktivis muda dari Yayasan Ikra Maju Bersama dan penggerak MBG Sumpang Binangae, membagikan kisah inspiratifnya dalam membangun bisnis berbasis solusi sosial.
“Saya tidak fokus pada kompetitor atau uang. Tujuan utama saya adalah memberi manfaat bagi umat,” ujarnya.
Menurutnya, bisnis bukan hanya soal profit, tetapi tentang menciptakan lapangan kerja dan mencerdaskan masyarakat. “Semakin banyak menebar kebaikan, semakin banyak pula yang kembali kepada kita,” tambahnya.
Narasumber ketiga, Mudatsir, Wakil Ketua I Karang Taruna Kabupaten Barru, menekankan bahwa perubahan karakter dan pola pikir adalah kunci dalam menumbuhkan semangat usaha di kalangan pemuda.
Ia juga menyoroti pentingnya membangun kepercayaan dari masyarakat untuk menciptakan usaha yang berkelanjutan.
Kepala Desa Nepo, Muhammad Toaha, menyampaikan rasa bangganya terhadap semangat dan kreativitas pemuda Desa Nepo yang berhasil menjadikan Bujug Mattimboe sebagai pusat inspirasi dan wisata edukatif.
“Awalnya ini hanya ide anak-anak muda, dan sekarang Bujug Mattimboe telah menjadi magnet pariwisata lokal. Saya salut atas inisiatif mereka,” ucap Toaha.
Ia juga menegaskan bahwa pemuda harus menjadi agen perubahan sekaligus kontrol sosial di tengah masyarakat.
Acara ini turut dihadiri oleh perwakilan Forkami, Karang Taruna, serta pihak Kepolisian Sektor Mallusetasi. Kehadiran berbagai elemen ini menunjukkan sinergi yang kuat dalam membangun ekosistem kewirausahaan yang inklusif dan berkelanjutan bagi generasi muda.
Discussion about this post