BARRU – TERASINDONEWS. Pemerintah Desa Siddo menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbang) dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Tahun 2026, yang dirangkaikan dengan pembahasan perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Tahun 2023–2030. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 18 September, bertempat di Café Sudut Pandang Bumdesa, Desa Siddo.
Musrenbang tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Siddo, Khairul Rijal, ST, setelah sebelumnya diawali dengan pembukaan oleh MC dari Forum Anak Desa, Wilda, dan pembacaan doa oleh Kepala Dusun Congko, Zulhamdi.
Dalam perayaannya, Khairul Rijal menyampaikan penghargaan atas kehadiran seluruh peserta yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan strategis ini. Ia menegaskan bahwa Musrenbang menjadi dasar dalam penyusunan skala prioritas pembangunan desa yang tepat sasaran dan berkelanjutan.
“Kami berharap usulan-usulan dari masyarakat dapat mengarahkan kami pada pembangunan yang lebih baik dan menyentuh kebutuhan riil warga,” ujar Khairul.
Ia juga menyampaikan rincian transfer dana yang telah diterima oleh Desa Siddo dari berbagai sumber, yakni:
Alokasi Dana Desa (ADD) dari Pemkab Barru sebesar Rp 1,2 miliar,
Dana Desa dari Kementerian Desa sebesar Rp 935.630.000,
Bagi hasil pajak sebesar Rp 86.000.000.
Total dana yang diterima Desa Siddo mencapai sekitar Rp 2,222 miliar. Namun demikian, ia mengakui bahwa alokasi ADD tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,4 miliar.
“Penurunan ini terjadi karena Desa Siddo belum masuk dalam kategori desa dengan kinerja terbaik. Ke depan, kami akan terus meningkatkan kinerja agar dapat kembali meraih alokasi dana yang lebih besar,” jelasnya.
Selain itu, Khairul juga mengungkapkan masih adanya perangkat desa yang belum terisi, dan berharap pihak terkait segera memberikan solusi untuk mengatasi hal tersebut.
Dalam kesempatan itu, Kepala Desa juga menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat atas partisipasi aktif dalam pembangunan desa. Salah satu pencapaiannya adalah realisasi pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang mencapai 99,6% hingga Agustus 2025.
Ia juga memperkenalkan inovasi pelayanan publik berbasis teknologi bertajuk “CERDAS”, yang telah masuk dalam nominasi Innovation Government Award (IGA) serta Sistem Aplikasi Indeks Inovasi Daerah (SAPIDa).
Puncak prestasi Desa Siddo tahun ini ditandai dengan diraihnya penghargaan nasional PEACEMAKER JUSTICE AWARD 2025 dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia. Desa Siddo menjadi satu-satunya desa di Kabupaten Barru yang berhasil meraih penghargaan bergengsi tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Camat Soppeng Riaja, Andi Rukayah, S.Sos, yang hadir mewakili Camat, menyampaikan perubahan bahwa RPJMDes ini juga disebabkan oleh adanya perubahan masa jabatan kepala desa dari enam tahun menjadi delapan tahun.
“Musrenbang menjadi wadah penting untuk menyerap aspirasi warga, serta menyusun perencanaan pembangunan yang partisipatif, transparan, dan akuntabel,” ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus mendukung program-program pemerintah desa, khususnya dalam mengurangi angka stunting dan kemiskinan.
Perwakilan dari Dinas PMDPPKB dan P3A Kabupaten Barru Nasrullah.Sos menambahkan bahwa Musrenbang Desa merupakan agenda tahunan yang harus dilaksanakan sebelum pelaksanaan Musrenbang tingkat kecamatan. Seluruh usulan dari masyarakat akan ditampung untuk dibahas, dan disesuaikan dengan kewenangan desa.
“Kita berharap dapat menghasilkan RKPDes yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat sesuai dengan skala prioritas pembangunan desa,” ungkapnya.
Pemaparan selanjutnya disampaikan oleh Tenaga Ahli Pendamping Kabupaten, Arwin. 
Sejalan dengan itu, Arwin menekankan bahwa meskipun saat ini terdapat berbagai keterbatasan dan tantangan dalam pelaksanaan program desa, tetap semangat untuk terus melaksanakan perencanaan pembangunan tidak bisa surut.
“Memang kita berada dalam kondisi yang tidak mudah, namun kita harus tetap optimis. Apa yang kita lakukan hari ini adalah bagian dari ikhtiar yang bernilai ibadah,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa musyawarah merupakan kewajiban dalam setiap proses pembangunan desa.
“Melalui forum ini, mari kita bersama-sama memikirkan kondisi yang ada, agar keputusan yang diambil benar-benar mencerminkan kebutuhan dan harapan masyarakat,” tambahnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat dan pemangku kepentingan, di antaranya:
Perwakilan DPMDPPKBP3A Kabupaten Barru,
Sekcam Soppeng Riaja beserta jajaran,
Tenaga Ahli P3MBPD,
Anggota BPD dan PPL,
Bhabinkamtibmas dan Babinsa,
Perangkat Desa dan Pendamping Desa,
Ketua RT dan Kepala Dusun,
Perwakilan Puskesmas, Bidan, dan Pustu,
Perwakilan sekolah tingkat SD dan SMP,
Kader Posyandu, Kelompok Tani, Koperasi Merah Putih ,Bumdes Mappasilele
Tokoh masyarakat, serta Mahasiswa KKN UMN angkatan 53.
Musrenbang Desa Siddo tahun ini diharapkan tidak penting dalam mendorong pembangunan desa yang lebih terencana, kolaboratif, dan berkelanjutan.
 
			 
    	





















Discussion about this post