TERASINDONEWS Barru, Ahad 8 Juni 2025 – Sebuah momen bersejarah terukir di Aula K.H. Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Barru. Ratusan anggota keluarga besar H. Andi Passalowongi berkumpul dari berbagai penjuru Indonesia untuk menghadiri pembentukan Kerukunan Keluarga Besar Passalowongi (KKBP). Lebih dari sekadar reuni keluarga, acara ini menjadi tonggak awal semangat persatuan lintas generasi yang didasari oleh akar yang sama: darah, sejarah, dan kehormatan.
Dari Kalimantan hingga Palopo, dari Maros hingga Makassar, lebih dari 100 orang hadir membawa rindu, cerita, dan harapan. Banyak yang baru pertama kali bertatap muka setelah puluhan tahun berpisah oleh jarak dan waktu. Tawa dan air mata menyatu dalam suasana hangat penuh makna.
“Ini bukan hanya halal bi halal, ini adalah kebangkitan nilai-nilai keluarga yang telah lama tertanam. Sebuah momentum sejarah,” ujar salah seorang peserta, tak kuasa menahan haru.
Acara menjadi semakin menyentuh saat H. Muh. Ruhani Passalowongi, sesepuh berusia 83 tahun, memberikan wejangan. Dalam nada suara yang tenang namun penuh wibawa, beliau menyerukan pentingnya menjaga kehormatan keluarga yang dikenal sebagai peletak dasar pendidikan di Barru.
“Kita adalah keluarga para pendidik. Nama baik ini adalah warisan. Jangan sampai kita lupakan,” pesan beliau disambut tepuk tangan panjang.
Adapun Pembentukan KKBP secara resmi ditandai dengan pelantikan pengurus:
Ketua: Dr. Andi Fiptar Abdi Alam
Sekretaris: Jamal Passalowongi
Bendahara: Rahmawati
Struktur ini diharapkan menjadi motor penggerak kegiatan silaturahmi, sosial, dan edukatif dalam kelua Dalam rangka memperkuat nilai spiritual, tausiyah penuh hikmah disampaikan oleh Ustaz Andi Khaerul Saleh, cucu dari H. Andi Passalowongi, yang kini dikenal luas sebagai penceramah nasional dan pengasuh Pesantren Akhirul Zaman, Makassar.
Puncak acara ditutup dengan sesi perkenalan antargenerasi, dari anak, cucu, hingga cicit, yang berlangsung penuh tawa dan kehangatan. Bukan hanya nostalgia, namun titik awal untuk membangun jaringan keluarga yang kuat dan saling mendukung di masa depan.
Sebagai catatan sejarah, H. Andi Passalowongi memiliki 17 anak dari empat pernikahan, dan telah melahirkan ratusan keturunan yang tersebar di berbagai wilayah. Tak heran, pertemuan ini menjadi sangat emosional dan bermakna.
“Insyaallah, ini akan menjadi agenda tahunan. KKBP bukan hanya tempat berkumpul, tapi menjadi kekuatan yang saling menopang dalam suka dan duka,” ujar Dr. Andi Fiptar Abdi Alam dengan penuh harapan.
Di tengah zaman yang kian individualistik, keluarga besar Passalowongi membuktikan bahwa akar yang kuat mampu menyatukan cabang-cabang yang tersebar. Dan dari tanah Barru, semangat itu kini tumbuh kembali — siap diwariskan pada generasi mendatang.
Discussion about this post